HAKIKAT MASYARAKAT DALAM TINJAUAN FILOSUFIS
Abstract
Manusia hidup tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat dan masyarakat tidak pernah ada jika kelompok manusia tidak mendiami didalamnya. Manusia dan masyarakat seakan bagaikan dua sisi mata uang yang tidak bisa dipisahkan. Jika salah satunya dipisahkan maka akan melahirkan kepalsuan yang tidak laku dalam pengunaannya. Masyarakat tanpa manusia tidak bisa menghasilkan apa-apa dan manusia tanpa masyarakat maka tidak ada tempat sebagai panggung publikasi. Faktor yang melatarbelakangi penulisan ini adalah kesadaran penting atas dua hal tersebut yang pada sisi lain dapat dikatakan sebagai objek dan subjek maupun sebaliknya. Tuhan mentakdirkan manusia untuk berserikat sudah barang tentu tidak tanpa tujuan, hal inilah yang perlu kita pelajari untuk kemudian dipahami sehingga sadar tentang hakikat manusia dan masyarakat itu sendiri.
Kata Kunci: Masyarakat dan Filosuf
Full Text:
PDFReferences
Departemen Agama, Al-Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV. ALWAAH).
H. Kaelan, Pendidikan Pancasila edisi enam, (Yogyakarta: Paradigma, 2002).
Imam Barnadib, Filsafat Pendidikan, (Yogyakarta, Adicipta Karya Nusa: 2002).
Koentjaraningrat, Kebudayaan Mentalitas dan Pembangunan, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1994).
M. Katsir Ibrahim, KAMUS ARAB INDONESIA –INDONESIA ARAB, (Surabaya: Apollo,TT).
http://fixguy.wordpress.com/makalah-masyarakat-madani/
http://carapedia.com/pengertian_definisi_masyarakat_menurut_para_ahli_info488.html
http://maragustamsiregar.wordpress.com/2012/03/05/mengukir-manusia-berkarakter-dalam-islam/
DOI: https://doi.org/10.52802/amk.v8i1.178
Refbacks
- There are currently no refbacks.